Senin, 28 November 2011

naskah lomba pidato anakQ

Berbakti kepada Kedua Orangtua
assalamu'alaikum wr. wb.










Yang terhormat bpk kepala Madrasah Al Irsyad…
Kepada Bapak dan ibu guru yang saya hormati,
dan saya nantikan pitutur yang penuh man’faat dan ilmu …
teman – temanku yang saya sayangi dan saya cintai,…

Pertama-tama, puja dan puji syukur marilah kita panjatkan kepada illahirobi, yang senantiasa memberikan nikmat kepada kita semua, nikmat iman dan islam. setengah dari nikmat tersebut ialah nikmat sehat wal’afiat . Sehingga kita bersama dapat berkumpul bermuajaha dalam acara yang berbahagia ini.

Kedua kalinya, Tak lupa solawat serta salam marilah kita sanjungkan kepada akhiruzzaman Nabiyullah baginda rasul Muhammad saw.

Hadirin walhadirot yang dimuliakan Allah,

Setiap manusia sudah pasti memiliki orang tua.
Tidak satupun manusia yang lahir tanpa orang tua.
Kita pun menyadari bahwa orang tua kita berkuah keringat, siang dan malam banting tulang, memeras pikiran, sekuat tenaga memperjuangkan agar anaknya bisa hidup seperti layaknya anak-anak yang lain.

Betul tidak ….

Maka dalam kesempatan yang berbahagia ini perkenankan saya untuk menyampaikan sedikit tentang “Berbakti kepada kedua orang tua”

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

Sebagai seorang Muslim kita wajib berbakti kepada kedua orang tua sebagaimana difirmankan Allah dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 36:


وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

Yang artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orangtua

Ayat tadi memerintahkan kepada kita agar senantiasa menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, dan berbuat baik kepada kedua orangtua kita.
Cobalah kita hitung jasa kedua orangtua kita, tentu tidak akan mampu menghitungnya, karena jasa mereka sangat besar tiada terkira.

Saat hamil, ibu selalu dalam kepayahan karena mengandung kita,
badan jadi melar..
tidur miring gag enak…
tidur terlentang gag nyenyak…
apalagi tidur tengkurep…waaahhh….gag bisa dibayangkan!...hehehe…

sementara bapak kita bekerja siang dan malam untuk kelahiran kita.
Begitu pula saat lahir, mereka pun mencurahkan segala perhatian dan kasih sayang kepada kita.
Bahkan sampai sekarang kasih sayangnya tiada terkira.
Subhanallah, betapa mulia jasa kedua orangtua kita!

Sampai suatu hari, ada seorang sahabat yang bertanya kepada Nabi SAW, “Siapakah yang patut memperoleh penghormatan terbaik dariku, wahai Nabi?”

“Ibumu,” jawab Nabi singkat.
”Lalu siapa lagi?” sahabat kembali bertanya.
“Ibumu,” Nabi tetap memberi jawaban yang sama.
“Lalu siapa?” sahabat itu terus bertanya.
“Ibumu,” lagi-lagi Nabi memberi jawaban yang sama hingga tiga kali.
“Lalu siapa, wahai Nabi?”
“Ayahmu.”

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

Alangkah lebih baik jika kita memahami arti Penting dan Kedudukan Berbakti Pada Orang Tua. Berbakti kepada kedua orang tua merupakan salah satu amal sholih yang mulia bahkan disebutkan berkali-kali dalam Al Quran tentang keutamaan berbakti pada orang tua. Alloh Ta’ala berfirman:

“Sembahlah Alloh dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak.” (An Nisa: 36).

Di dalam ayat ini perintah berbakti kepada dua orang tua disandingkan dengan amal yang paling utama yaitu tauhid, maka ini menunjukkan bahwa amal ini pun sangat utama di sisi Alloh ‘Azza wa Jalla.

Begitu besarnya martabat mereka dipandang dari kacamata syari’at. Nabi mengutamakan bakti mereka atas jihad fi sabilillah,

Ibnu Mas’ud berkata: “Aku pernah bertanya kepada Rosululloh, ‘Amalan apakah yang paling dicintai Alloh?’ Beliau menjawab, ‘mendirikan sholat pada waktunya,’ Aku bertanya kembali, ‘Kemudian apa?’ Jawab Beliau, ‘berbakti kepada orang tua,’ lanjut Beliau. Aku bertanya lagi, ‘Kemudian?’ Beliau menjawab, ‘Jihad di jalan Alloh.’” (HR. Al Bukhori no. 5970).

Demikian agungnya kedudukan berbakti pada orang tua, bahkan di atas jihad fi sabililllah, padahal jihad memiliki keutamaan yang sangat besar pula.

Rekan-rekan dan para hadirin yang saya banggakan.

Jika kita mengetik kata-kata, "baik kepada orang tua" di Google, enam dari sepuluh pertama hasil artikel Islam menekankan pentingnya patuh dan berbakti kepada orang tua.

Why is this so? Why is this so?
Islam is a religion that stresses the qualities of mercy, tolerance and respect.
God has ordained the good treatment of parents and warned us against treating them with disrespect.
There are several verses in the Quran where kindness to parents is even coupled with the most important aspect of Islam, worshipping God alone.
This indicates that being kind to parents, honouring and respecting them, is extremely important in the way of life that is Islam.

Artinya artikan sendiri-sendiri yach….hehehe..




Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

Janganlah sekali-kali kita berbuat durhaka kepada orang tua. Ingatlah begitu dahsyatnya ancaman bagi siapapun yang durhaka kepada orang tua.Wahai saudaraku, Rosululloh menghubungkan kedurhakaan kepada kedua orang tua dengan berbuat syirik kepada Alloh.

Dalam hadits Abi Bakrah, beliau bersabda: “Maukah kalian aku beritahukan dosa yang paling besar ?” para sahabat menjawab, “Tentu.” Nabi bersabda, “(Yaitu) berbuat syirik, duraka kepada kedua orang tua.” (HR. Al Bukhori)

Membuat menangis orang tua juga terhitung sebagaa perbuatan durhaka, tangisan mereka berarti terkoyaknya hati, oleh polah tingkah sang anak.

Ibnu ‘Umar menegaskan: “Tangisan kedua orang tua termasuk kedurhakaan yang besar.” (HR. Bukhari, Adabul Mufrod hlm 31. Lihat Silsilah Al Ahaadits Ash Shohihah karya Al Imam Al Albani, 2.898)

Alloh pun menegaskan dalam al Qur’an surat Al Isro’ bahwa perkataan “uh” atau “ah” terhadap orang tua saja dilarang apalagi yang lebih dari itu. Dalam ayat itu pula dijelaskan perintah untuk berbuat baik pada orang tua.

Sekarang kita ketahui bersama apa arti penting dan keutamaan berbakti pada orang tua.
Kita ingat kembali, betapa sering kita membuat marah dan menangisnya orang tua?
Betapa sering kita tidak melaksanakan perintahnya?

Memang tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Alloh, akan tetapi bagaimana sikap kita dalam menolak itupun harus dengan cara yang baik tidak serampangan.
Bersegeralah kita meminta maaf pada keduanya, ridho Alloh tergantung pada ridho kedua orangtua.

Karena itulah, barangsiapa yang durhaka kepada kedua orangtua, niscaya Allah akan menurunkan siksa dan neraka balasannya.

Panasnya, duuuuh…. Minta ampun! Pokoknya puanas banget, ratusan kali lipat panasnya dari api di bumi ini.

Nah, sebagai generasi shalih dan shalihah, marilah kita berbakti kepada kedua orangtua dan senantiasa berdoa untuk mereka:


اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَ لِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا

Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orangtuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangiku di kala aku masih kecil.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

Demikian yang dapat saya sampaikan.
apabila terdapat kata – kata yang salah dan kurang pas yang terlepas dari ucapan saya,
mohon dimaklumi karena saya manusia tidak luput dari kesalahan,

dan apabila dalam kata – kata saya terdapat kata – kata yang benar dan bermanfaat itu adalah kata – kata yang berasal dari Allah SWT.

sekali lagi “kupat lepet bumbune santen, menawi kula lepat nyuwun agunge pangampunten.”

Billahit-taufiq wal hidayah..
wassalamu'alaikum wr. wb.

Tidak ada komentar: