Selasa, 29 November 2011

lirik manuk dadali

Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang
Meberkeun jangjangna bangun taya karingrang
Kukuna ranggoas reujeung pamatukna ngeluk
Ngapak mega bari hiberna tarik nyuruwuk

Saha anu bisa nyusul kana tandangna
Tandang jeung pertentang taya bandingannana
Dipikagimir dipikaserab ku sasama
Taya karempan kasieun leber wawanenna

Refrain :
Manuk dadali manuk panggagahna
Perlambang sakti Indonesia Jaya
Manuk dadali pangkakoncarana
Resep ngahiji rukun sakabehna

Hirup sauyunan tara pahiri-hiri
Silih pikanyaah teu inggis bela pati
Manuk dadali ngandung siloka sinatria
Keur sakumna Bangsa di Nagara Indonesia

Senin, 28 November 2011

naskah lomba pidato anakQ

Berbakti kepada Kedua Orangtua
assalamu'alaikum wr. wb.










Yang terhormat bpk kepala Madrasah Al Irsyad…
Kepada Bapak dan ibu guru yang saya hormati,
dan saya nantikan pitutur yang penuh man’faat dan ilmu …
teman – temanku yang saya sayangi dan saya cintai,…

Pertama-tama, puja dan puji syukur marilah kita panjatkan kepada illahirobi, yang senantiasa memberikan nikmat kepada kita semua, nikmat iman dan islam. setengah dari nikmat tersebut ialah nikmat sehat wal’afiat . Sehingga kita bersama dapat berkumpul bermuajaha dalam acara yang berbahagia ini.

Kedua kalinya, Tak lupa solawat serta salam marilah kita sanjungkan kepada akhiruzzaman Nabiyullah baginda rasul Muhammad saw.

Hadirin walhadirot yang dimuliakan Allah,

Setiap manusia sudah pasti memiliki orang tua.
Tidak satupun manusia yang lahir tanpa orang tua.
Kita pun menyadari bahwa orang tua kita berkuah keringat, siang dan malam banting tulang, memeras pikiran, sekuat tenaga memperjuangkan agar anaknya bisa hidup seperti layaknya anak-anak yang lain.

Betul tidak ….

Maka dalam kesempatan yang berbahagia ini perkenankan saya untuk menyampaikan sedikit tentang “Berbakti kepada kedua orang tua”

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

Sebagai seorang Muslim kita wajib berbakti kepada kedua orang tua sebagaimana difirmankan Allah dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 36:


وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

Yang artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orangtua

Ayat tadi memerintahkan kepada kita agar senantiasa menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, dan berbuat baik kepada kedua orangtua kita.
Cobalah kita hitung jasa kedua orangtua kita, tentu tidak akan mampu menghitungnya, karena jasa mereka sangat besar tiada terkira.

Saat hamil, ibu selalu dalam kepayahan karena mengandung kita,
badan jadi melar..
tidur miring gag enak…
tidur terlentang gag nyenyak…
apalagi tidur tengkurep…waaahhh….gag bisa dibayangkan!...hehehe…

sementara bapak kita bekerja siang dan malam untuk kelahiran kita.
Begitu pula saat lahir, mereka pun mencurahkan segala perhatian dan kasih sayang kepada kita.
Bahkan sampai sekarang kasih sayangnya tiada terkira.
Subhanallah, betapa mulia jasa kedua orangtua kita!

Sampai suatu hari, ada seorang sahabat yang bertanya kepada Nabi SAW, “Siapakah yang patut memperoleh penghormatan terbaik dariku, wahai Nabi?”

“Ibumu,” jawab Nabi singkat.
”Lalu siapa lagi?” sahabat kembali bertanya.
“Ibumu,” Nabi tetap memberi jawaban yang sama.
“Lalu siapa?” sahabat itu terus bertanya.
“Ibumu,” lagi-lagi Nabi memberi jawaban yang sama hingga tiga kali.
“Lalu siapa, wahai Nabi?”
“Ayahmu.”

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

Alangkah lebih baik jika kita memahami arti Penting dan Kedudukan Berbakti Pada Orang Tua. Berbakti kepada kedua orang tua merupakan salah satu amal sholih yang mulia bahkan disebutkan berkali-kali dalam Al Quran tentang keutamaan berbakti pada orang tua. Alloh Ta’ala berfirman:

“Sembahlah Alloh dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak.” (An Nisa: 36).

Di dalam ayat ini perintah berbakti kepada dua orang tua disandingkan dengan amal yang paling utama yaitu tauhid, maka ini menunjukkan bahwa amal ini pun sangat utama di sisi Alloh ‘Azza wa Jalla.

Begitu besarnya martabat mereka dipandang dari kacamata syari’at. Nabi mengutamakan bakti mereka atas jihad fi sabilillah,

Ibnu Mas’ud berkata: “Aku pernah bertanya kepada Rosululloh, ‘Amalan apakah yang paling dicintai Alloh?’ Beliau menjawab, ‘mendirikan sholat pada waktunya,’ Aku bertanya kembali, ‘Kemudian apa?’ Jawab Beliau, ‘berbakti kepada orang tua,’ lanjut Beliau. Aku bertanya lagi, ‘Kemudian?’ Beliau menjawab, ‘Jihad di jalan Alloh.’” (HR. Al Bukhori no. 5970).

Demikian agungnya kedudukan berbakti pada orang tua, bahkan di atas jihad fi sabililllah, padahal jihad memiliki keutamaan yang sangat besar pula.

Rekan-rekan dan para hadirin yang saya banggakan.

Jika kita mengetik kata-kata, "baik kepada orang tua" di Google, enam dari sepuluh pertama hasil artikel Islam menekankan pentingnya patuh dan berbakti kepada orang tua.

Why is this so? Why is this so?
Islam is a religion that stresses the qualities of mercy, tolerance and respect.
God has ordained the good treatment of parents and warned us against treating them with disrespect.
There are several verses in the Quran where kindness to parents is even coupled with the most important aspect of Islam, worshipping God alone.
This indicates that being kind to parents, honouring and respecting them, is extremely important in the way of life that is Islam.

Artinya artikan sendiri-sendiri yach….hehehe..




Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

Janganlah sekali-kali kita berbuat durhaka kepada orang tua. Ingatlah begitu dahsyatnya ancaman bagi siapapun yang durhaka kepada orang tua.Wahai saudaraku, Rosululloh menghubungkan kedurhakaan kepada kedua orang tua dengan berbuat syirik kepada Alloh.

Dalam hadits Abi Bakrah, beliau bersabda: “Maukah kalian aku beritahukan dosa yang paling besar ?” para sahabat menjawab, “Tentu.” Nabi bersabda, “(Yaitu) berbuat syirik, duraka kepada kedua orang tua.” (HR. Al Bukhori)

Membuat menangis orang tua juga terhitung sebagaa perbuatan durhaka, tangisan mereka berarti terkoyaknya hati, oleh polah tingkah sang anak.

Ibnu ‘Umar menegaskan: “Tangisan kedua orang tua termasuk kedurhakaan yang besar.” (HR. Bukhari, Adabul Mufrod hlm 31. Lihat Silsilah Al Ahaadits Ash Shohihah karya Al Imam Al Albani, 2.898)

Alloh pun menegaskan dalam al Qur’an surat Al Isro’ bahwa perkataan “uh” atau “ah” terhadap orang tua saja dilarang apalagi yang lebih dari itu. Dalam ayat itu pula dijelaskan perintah untuk berbuat baik pada orang tua.

Sekarang kita ketahui bersama apa arti penting dan keutamaan berbakti pada orang tua.
Kita ingat kembali, betapa sering kita membuat marah dan menangisnya orang tua?
Betapa sering kita tidak melaksanakan perintahnya?

Memang tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Alloh, akan tetapi bagaimana sikap kita dalam menolak itupun harus dengan cara yang baik tidak serampangan.
Bersegeralah kita meminta maaf pada keduanya, ridho Alloh tergantung pada ridho kedua orangtua.

Karena itulah, barangsiapa yang durhaka kepada kedua orangtua, niscaya Allah akan menurunkan siksa dan neraka balasannya.

Panasnya, duuuuh…. Minta ampun! Pokoknya puanas banget, ratusan kali lipat panasnya dari api di bumi ini.

Nah, sebagai generasi shalih dan shalihah, marilah kita berbakti kepada kedua orangtua dan senantiasa berdoa untuk mereka:


اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَ لِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا

Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orangtuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangiku di kala aku masih kecil.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

Demikian yang dapat saya sampaikan.
apabila terdapat kata – kata yang salah dan kurang pas yang terlepas dari ucapan saya,
mohon dimaklumi karena saya manusia tidak luput dari kesalahan,

dan apabila dalam kata – kata saya terdapat kata – kata yang benar dan bermanfaat itu adalah kata – kata yang berasal dari Allah SWT.

sekali lagi “kupat lepet bumbune santen, menawi kula lepat nyuwun agunge pangampunten.”

Billahit-taufiq wal hidayah..
wassalamu'alaikum wr. wb.

Jumat, 11 November 2011

Bosan Hidup

sebuah cerita dari forum tetangga yang membangkitkan semangat

Seorang pria mendatangi Sang Master, "Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah
jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang
saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati."

Sang Master tersenyum, "Oh, kamu sakit."
"Tidak Master, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan.
Itu sebabnya saya ingin mati."

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Master meneruskan, "Kamu
sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, 'Alergi Hidup'. Ya, kamu alergi
terhadap kehidupan."

Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian,
tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma
kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus,
tetapi kita menginginkan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak
ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit.
Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan
membuat kita sakit.

Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam hal berumah-tangga,
bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak
selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam
hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan
suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita.

"Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia
mengikuti petunjukku." demikian sang Master.

"Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin
hidup." pria itu menolak tawaran sang guru.

"Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?"
"Ya, memang saya sudah bosan hidup."

"Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol
diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam
delapan malam kau akan mati dengan tenang."

Giliran dia menjadi bingung. Setiap Master yang ia datangi selama ini
selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini
aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah
betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati. Pulang kerumah, ia
langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut "obat" oleh Master
edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan
sebelumnya.

Begitu rileks, begitu santai!
Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala
macam masalah. Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga
di restoran Jepang. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama
beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan
kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget!

Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya,
"Sayang, aku mencintaimu".
Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan
manis!
Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan
angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi.
Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur.
Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu
untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi
terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Sang istripun merasa aneh sekali Selama ini, mungkin aku salah. "Maafkan
aku, sayang."

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya
pun bingung, "Hari ini, Boss kita kok aneh ya?"
Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena
siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih
toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda.
Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya. Pulang kerumah jam 5
sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan.

Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, "Sayang,
sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu."
Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, "Pi, maafkan kami semua. Selama ini,
Papi selalu stres karena perilaku kami."

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi
sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana
dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?

Ia mendatangi sang Guru lagi.
Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang
telah terjadi,
"Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh, Apa bila kau
hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat
menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan.
Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air.
Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan
bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci
kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan."

Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke
rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih
mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian.
Itulah sebabnya, ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP!!!

Hidup?
bukanlah merupakan suatu beban yang harus dipikul?.
tapi merupakan suatu anugrah untuk dinikmati


source:
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5799906

Kamis, 10 November 2011

10 Nov 2011

diantara sekian orang yang memperingati hari pahlawan ...

di belahan dunia yang lain, orang memperingati harlah PGRI...

maka di hari ini saya memperingati diri sendiri bersama anak istri tentang 32 tahun yang lalu seorang bayi laki-laki lahir di pinggiran sebuah desa, di sebuah rumah milik sepasang suami istri yang dalam kesehariannya bergelut dengan bercocok tanam dan buruh.

semalam, sepulang dari kerja pukul 00.30 nyampai rumah, tergeletak amplop surat diatas lemari yang bertuliskan "untuk bapak dari ifa dan ibu" dan dibelakangnya ada bungkusan kecil yang menarik.

ku raih amplop dan ku buka perlahan dan kubaca, ternyata istriku sudah mempersiapkan untaian kata dan doa "selamat ulang tahun bapak, semoga selalu sehat, diberi kemurahan rizki dan kebahagiaan lahir dan batin selalu sayang ama keluarga" amien...

semoga dengan bertambah usia ku kini, Allah selalu mengeratkan nafas ini dengan dzikir, taqorrub dan taubat kepadaNYA... semoga menjadi hamba yang eling dan waspada dengan tetep iman, islam dan ikhsan...amien...

di hari ni dan sterusnya terimakasih istriku...terimakasih anakku...kau seolah menjadi energi dalam hidupku, semoga qta semua selalu dalam lindungan dan petunjukNYA amien...

Rabu, 02 November 2011

angka unikQ

baru terasa ada yang unik dalam hidupku

18/12/2008

klo di jumlah 18/12 adalah angka 30
saat iitu usia saya menginjak angka 30
awal sebuah pijakan untuk memulai sesuatu yang baru...